AkidahAkhlak Dan Pembentukan Moral Keagamaan Di Mts Negeri 1 Lampung. Satu a a sa n li k i ti s r. Syahadat tauhid, pengertian serta contohnya. Pembahasan fungsi dalam mempelajari aqidah adalah sebagai berikut ini. Aqidah, Syariah Dan Akhlak Pada Dasarnya Merupakan Satu Kesatuan Dalam Ajaran. Makalah aqidah akhlak 14 2.3 kedudukan dan urgensi
Banyak dari kita mengatakan bahwa adab dan akhlak selalu berkaitan dengan sikap dan perilaku seseorang. Ternyata anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Masih banyak orang salah mengartikan pengertian adab dan akhlak dalam pandangan mana seharusnya sebagai seorang Muslim kita sudah memiliki adab dan akhlak yang baik. Namun bagaimana cara kita beradab dan akhlak yang baik bila tidak memahami definisi sekaligus perbedaan keduanya?Bagaimana kedudukan adab dan akhlak di dalam Islam?Kategori manusia beradab dan berakhlak dalam perspektif Islam memiliki tafsiran yang berbeda. Seperti dilansir dari akun Youtube resmi Ustadz Adi Hidayat, Adi Hidayat Official, ia menjelaskan dua kata tersebut masih sangat sering disalahartikan kebanyakan orang. Adab dimaknai sebagai nilai kemuliaan yang didapatkan lewat proses pendidikan, belajar, kemudian membentuk peradaban. Maka dapat dikatakan bahwa syarat untuk mendapatkan adab atau peradaban bukanlah iman, tetapi proses mengapa sejak dulu kala, manusia memiliki peradaban yang silih berganti. Seperti peradaban Mesir, Mesopotamia, ataupun Yunani. Meskipun perlu diketahui bahwa orang-orang dalam peradaban tersebut bukanlah orang hanya itu, Ustadz Adi menambahkan bahwa saat ini kita mengenal peradaban di luar negeri seperti Jepang yang terkenal dengan budaya disiplin dan taat aturan. Saat mengunjungi negara tersebut, ia mengungkapkannya rasa kagumnya pada budaya disiplin yang tertanam pada tiap individu di kunjungannya, ia mengisahkan pengalamannya ketika melihat sebuah anting emas tergeletak di tempat penyeberangan jalan. Ia menyadari betapa menakjubkannya sikap dan perilaku orang-orang Jepang di sana. Tidak ada satu orang pun yang berniat mengambil anting tersebut, justru mereka tergerak untuk memindahkan barang jatuh itu agar lebih aman dan mudah ditemukan oleh pemiliknya yang itulah yang dapat dikatakan adab. Jika ingin mendapatkan adab, maka ukurannya bukan tingkat keimanan. Tentunya, manusia beradab bukan hanya dari negara muslim saja karena negara non-muslim juga bisa memiliki berbeda dengan akhlak, akhlak adalah nilai kemuliaan yang dihasilkan dari proses ibadah kepada Allah SWT. Makanya ada orang beradab tapi belum tentu berakhlak. Nilai ini adalah fitrah kehidupan karena diperoleh dari hasil beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ dengan itu, proses penciptaan manusia disebut khalaq’ sementara penciptanya disebut dengan khaliq’. Sehingga Allah SWT disebut sebagai Sang Khaliq sedangkan makhluk-Nya seperti manusia, jin, dan hewan merupakan khalaq. Hal ini sebagaimana tertulis dalam Al-Hijr ayat 28 yang mengatakan bahwa Allah berfirman kepada malaikat tentang penciptaan manusia dari seonggok tanah liat kering dan lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka dari itu, manusia bisa memperoleh akhlak yang tinggi melalui ibadah kepada Allah. Seperti contohnya akhlak yang dimiliki Baginda Nabi Muhammad SAW yang didasari oleh ibadah sepanjang hayat yang dijalankan dengan benar secara tidak langsung akan membentuk akhlak yang mulia. Hal ini yang otomatis akan menghindari orang beriman dari perbuatan munkar seperti meminum khamr dan mendekati zina. Lebih lanjut lagi, dengan beribadah salah satunya shalat, akhlak mulia dalam diri seseorang akan terbentuk. Umat muslim yang mendirikan shalat akan menjauhkan diri dari perbuatan munkar yang bersumber dari nafsu dan tertulis dalam firman Allah Ta’ala dalam Surah Al-Ankabut ayat 45 yang mana Allah memerintahkan manusia untuk membaca Al-Qur’an yang telah diwahyukan kepada Rasulullah dan dirikanlah shalat. Karena sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan suatu kekeliruan bila menganggap orang-orang Jepang sebagai manusia berakhlak. Menurut Ustadz Adi Hidayat, hal ini menjadi tanda kurangnya pengetahuan kita dalam memaknai adab dan akhlak itu sekalipun di sana memiliki budaya disiplin yang erat, namun aktivitas mungkar seperti mabuk dan zina sudah menjadi hal lumrah. Itu semua, tutur Ustadz Adi, bukanlah akhlak, melainkan juga contoh perbedaan adab dan akhlak dalam islamBagaimana Cara Membentuk Akhlakul Karimah?Kiai Haji Abdullah Gymnastiar atau lebih akrab disapa AA Gym mengatakan, persoalan akhlak selalu mewarnai kehidupan manusia dari masa ke masa. Dia menerangkan, berbicara mengenai pembentukan akhlakul karimah, setidaknya ada tiga hal yang harus dimiliki setiap Muslim1. Menjaga Diri Aman untuk Orang Lain Hal pertama yang ia tekankan adalah memastikan diri sendiri aman untuk orang lain."Pastikan ucapan dan perbuatan kita tidak membuat orang lain terganggu dalam bentuk apapun," tutur Aa Gym, dikutip dari tausiyah di kanal YouTube "Daily Blog Aa Gym".2. Menyenangkan untuk Orang Lain Hal kedua yang ia sampaikan adalah menjadi pribadi yang menyenangkan untuk orang lain. Maksudnya, dimanapun berada, usahakan untuk memberikan sikap yang baik pada orang lain. Usahakan untuk membuat orang lain senang, minimal dengan senyum, sapa, dan Bermanfaat Bagi Orang LainHal ketiga, jadilah orang yang bermanfaat. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak harus terus belajar agar hidup ini tambah manfaat. Puncaknya akhlak yang kita bangun tidak merugikan siapapun, selain itu juga menyenangkan dan penuh yang lebih penting? Adab atau akhlak?Di dalam Islam, adab lahir karena akhlak, dan akhlak terbentuk karena kita melaksanakan syariat Allah. Merujuk pada pernyataan Ustadz Adi Hidayat, bahwa akhlak adalah kemuliaan sikap, perilaku, dan perangai yang lahir karena ibadah yang benar kepada begitu, ibadah yang benar akan melahirkan akhlak yang baik. Dan setiap manusia yang bagus akhlaknya, maka akan terjaga adab dalam setiap perbuatannya. Sehingga dalam Islam itu sendiri, adab yang baik lahir dari Akhlakul Karimah yang terbentuk dari ibadah kepada mengaplikasikan akhlak dalam kehidupan sehari-hari?Akhlak bersifat amat fundamental dalam Islam, karena misi utama Rasulullah diutus oleh Allah pun adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, mengingat kemuliaan seseorang ditentukan oleh kemuliaan akhlaknya. Begitu pun dengan sebuah sistem akan berjalan dengan baik bila diisi oleh orang-orang yang memiliki akhlak menerapkan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari bisa dengan mulai memperhatikan etika sosial saat berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu hindari egoisme atau kecenderungan memuaskan diri sendiri atau golongan hingga lupa dan meremehkan kepentingan orang lain. Baca juga 12 tanya dan jawab tentang adab dan penyebab menurunnya kualitas adab dan akhlak seorang muslim?Namun sayangnya, penerapan adab dan akhlak saat ini seperti tergerus zaman dan menjadi sangat langka. Seakan-akan sudah hampir hilang dalam diri manusia. Seperti kasus seorang anak yang melawan orang tuanya atau pelajar yang menentang ini tidak hanya disebabkan oleh tidak adanya adab dan akhlak yang baik, tetapi karena kurangnya kesadaran manusia dalam beribadah kepada Allah. Padahal akhlak yang baik akan membantu membawa kebahagiaan seseorang hidup di dunia dan kebaikan datang kepada kita di dunia dan akhirat kecuali dengan berakhlak dan beradab yang baik. Disinilah peran semua pihak untuk bersinergi membangun kebiasaan-kebiasaan baik dalam hidup berumah tangga maupun dalam kerja sama semua elemen masyarakat dalam menciptakan lingkungan serta mendidik anak-anak kita untuk memiliki akhlakul karimah dan beradab yang apa yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat dalam saluran Youtube miliknya, serta bagaimana contoh pentingnya kedudukan adab dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai kita salah menempatkan akhlak dan adab serta jangan jadikan keduanya untuk berbuat zalim kepada diri sendiri dan orang hanya dalam bersosial, adab dan akhlak juga perlu menjadi bekal dalam menuntut ilmu. Sesuai penjabaran yang dikatakan Ustadz Adi Hidayat, jangan sampai kita menjadi manusia yang berilmu namun tidak lanjut lagi, dengan pemahaman dan terbentuknya adab yang baik, kita bisa gunakan itu untuk terus meningkatkan keimanan dengan memperbaiki ibadah kita kepada Allah serta membentuk akhlak yang adab dan akhlak tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan adab yang baik dan akhlak mulia, kita bisa menjadi umat Muslim yang bernilai dan bermanfaat satu sama lain. Oleh karena itu, muli perbaiki adab kita dan tingkatkan keimanan untuk membentuk akhlakul karimah.
OhSantri~ Soal tanya jawab Mata pelajaran ASWAJA atau Ke-NU-an kelas 8 (delapan) BAB I Materi Tentang Konsep Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Berikut ini soal tanya jawab yang kami maksud. Soal tanya jawab ASWAJA Kelas 8 (delapan) BAB I Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Kumpulan Materi ASWAJA MTs Semester Ganjil Dan Genap Untuk Kelas 8
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Aqidah adalah bentuk jamak dari kata Aqaid, adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan akal, wahyu yang didengar dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam hati, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Aqidah dalam Al-Qur’an dapat di jabarkan dalam surat Al-Maidah, 515-16 yg berbunyi “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus” “Dan agar orang-orang yg telah diberi ilmu meyakini bahwasannya Al-Qur’an itulah yg hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yg beriman kepada jalan yang lurus.” Al-Haj 2254 Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran islam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Aqidah sebagai system kepercayaan yg bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syariah sebagai system nilai berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistematika menggambarkan arah dan tujuan yg hendak dicapai agama. Muslim yg baik adalah orang yg memiliki aqidah yg lurus dan kuat yg mendorongnya untuk melaksanakan syariah yg hanya ditujukan pada Allah sehingga tergambar akhlak yg terpuji pada dirinya. Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yg melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau keimanan, maka orang itu termasuk ke dalam kategori kafir. Seseorang yg mengaku beraqidah atau beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang yg mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yg tidak lurus disebut munafik. Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al-Qur’an disebut iman dan amal saleh. Iman menunjukkan makna aqidah, sedangkan amal saleh menunjukkan pengertian syariah dan akhlak. Seseorang yg melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi aqidah, maka perbuatannya hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik adalah perbuatan yg sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, tetapi belum tentu dipandang benar menurut Allah. Sedangkan perbuatan baik yg didorong oleh keimanan terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan syariah disebut amal saleh. Kerena itu didalam Al-Qur’an kata amal saleh selalu diawali dengan kata iman. antara lain firman Allah dalam An-Nur, 2455 “Allah menjanjikan bagi orang-orang yg beriman diantara kamu dan mengerjakan amal saleh menjadi pemimpin di bumi sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang dari sebelum mereka kaum muslimin dahulu sebagai pemimpin; dan mengokohkan bagi mereka agama mereka yg Ia Ridhai bagi mereka; dan menggantikan mereka dari rasa takut mereka dengan rasa tenang. Mereka menyembah hanya kepada-Ku, mereka tidak menserikatkan Aku dengan sesuatupun. Dan barang siapa ingkar setelah itu, maka mereka itu adalah orang-orang yg fasik”Artikel TerkaitAqidah, Syariah dan Akhlak Dalam Islam Lihat Pendidikan Selengkapnya
Akhlakadalah nilai suatu perilaku atau tindakan dengan baik atau buruk. Akhlak yang baik atau buruk dalam islam tentu didasarkan kepada pondasi islam yaitu rukun iman dan rukun islam. Sedangkan, orang-orang yang tidak memiliki agama akan melandaskan kebaikan akhlaknya pada penalaran diri sendiri atau sekedar hawa nafsunya semata.
Menyoal masalah aqidah, tidak akan pernah ada pupusnya. Terlebih ketika masyarakat banyak diracuni dengan pemikiran liberal yang secara terang-terangan mengayomi situs klenik dan itu, ada baiknya kita mereview ulang beberapa artikel penting tentang aqidah yang mungkin sudah anda lupakan. {slide=1. Bolehkah Percaya kepada Tradisi?closed} Sebagian orang beranggapan, sebagai seorang muslim, kita tidak boleh percaya pada tradisi. Tapi tahukah anda, ternyata ada tradisi yang boleh diyakini dan dipraktekkan dalam islam. Pertanyaan Assalamu alaikum. Saya mau tanya bagaimana hukumnya percaya kepada tradisi? Contoh Seorang wanita belum boleh menikah jika kakak perempuan dari wanita itu belum menikah. Mereka beranggapan bahwa ini sudah turun-menurun, tidak bisa dilanggar. Bagaimana menurut pandangan ahlus sunnah? Syukran terima kasih. Wassalamu alaikum. Satrio rhiop******.comJawaban Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Bismillah. Sesungguhnya, tradisi di masyarakat kita dapat dikelompokkan menjadi tiga1. Tradisi yang sesuai dengan syariat, seperti silaturahmi, menjenguk orang sakit, kerja bakti, dan Tradisi yang bertolak belakang dengan syariat. Semua tradisi yang mengandung kemaksiatan termasuk dalam tradisi ini, berupa Kesyirikan, seperti sedekah bumi dan sesajen. Perbuatan dosa, seperti hiburan maksiat dan peringatan kematian. Kezaliman kepada orang lain, seperti larangan menikah karena tabrakan weton. 3. Tradisi yang didiamkan syariat mubah, seperti jual beli dan arisan. Tradisi jenis ketiga ini diperbolehkan, selama tidak mengandung unsur yang diharamkan syariat. Jika kita cermati tiga tradisi di atas, tradisi yang disebutkan oleh Penanya termasuk tradisi yang mengandung kezaliman. Siapa pun yang lebih dahulu mendapatkan jodoh, dia dianjurkan untuk segera menikah. Karena itu, tradisi ini wajib ditinggalkan. Allahu a’lam. {/slide} {slide=2. Bolehkah Mencintai Orang Kafir?closed} Kita dilarang untuk menjadikan orang kafir sebagai wali. Sebagai konsekuensinya, kita dilarang untuk mencitai orang kafir. Wah.. bagaimana dengan lelaki yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan wanita non-muslim atau bahkan sudah menikah? Pertanyaan Assalamu alaikum. Saya mau bertanya tentang kasih sayang. Saya seorang cowok muslim yang mencintai seorang cewek nasrani. Mencintai berarti memberi; apakah hal ini yaitu tindakan saya memberi padanya, ed. akan menyebabkan saya berdosa kepada Allah subhanahu wa ta’ala? Makruz Sahlan makruze.******.com Jawaban Perlu dibedakan antara cinta tabi’i dan cinta syar’i. Mencintai seorang orang kafir karena agamanya atau karena dia membenci Islam merupakan bentuk cinta kepada kekafiran. Ini yang disebut cinta syar’i. Adapun mencintai orang kafir karena itu adalah bagian dari tabiat kita, seperti mencintai orang tua nonmuslim atau istri yang nasrani, maka ini adalah cinta yang diperbolehkan. Sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam sangat mencintai pamannya Abu Thalib karena jasa besar Abu Thalib bagi dakwah beliau shallallahu alaihi wa sallam, meskipun Abu Thalib adalah orang kafir, sampai dia mati. Akan tetapi, jika cinta tabi’i ini menyebabkan orang yang mencintai itu berbuat maksiat, lebih-lebih lagi jika menyebabkan orangnya keluar dari Islam, maka hukumnya terlarang. Jawaban di atas bukanlah menyarankan Anda untuk menikah dengan orang Nasrani. Kami lebih menyarankan Anda untuk tidak menikah dengan wanita nonmuslim karena beberapa alasan Apa pun kondisinya, wanita muslimah jauh lebih baik dibandingkan wanita nonmuslim. Allah berfirman, yang artinya, “Budak mukminah itu lebih baik daripada wanita merdeka nonmuslim, meskipun dia membuatmu terpesona.” QS. Al-Baqarah221 Menikah dengan wanita kafir akan menambah tanggung jawab Anda terhadap keluarga Anda, sementara suami harus mendidik istri dan anak-anaknya. Dengan demikian, akan sangat sulit bagi Anda untuk mengajari istri tentang adab-adab dalam Islam. Dikhawatirkan, sang istri bisa mempengaruhi anak Anda, sehingga sang istri akan mengajak anak Anda untuk memeluk agama nasrani, atau bahkan–dengan terang-terangan–membuat perjanjian jika anak lelaki maka dia ikut bapak dan jika anak perempuan maka dia ikut ibu. Jika sang bapak membiarkan hal semacam ini terjadi, berarti dia telah menjerumuskan anaknya ke neraka. Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua. Amin. Allahu a’lam. {/slide} {slide=3. Nasab Ana yang Berbeda Akidah dengan Orang Tuanyaclosed} Karena bencinya kepada orang kafir, seorang anak tidak mau dinasabkan kepada ayahnya non-muslim. Bagaimana hukum sejatinya? Pertanyaan Assalamu alaikum, Ustadz/Ustadzah. Saya mau tanya jika seorang anak berbeda akidahnya dengan kedua orang tuanya si anak mualaf maka nasab anak tersebut mengikuti siapa? Jazakallahu khairan. Ummu Annadzif gwndahdw*******.com Jawaban Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Jika anak dan bapak berbeda agama, anaknya tetap dinasabkan kepada bapaknya karena bagaimana pun juga dia adalah anaknya, meskipun bapaknya kafir. Dalilnya banyak sekali, di antaranya Nabi kita, Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, dinasabkan kepada bapak beliau, Abdullah; Muhammad bin Abdillah. Padahal, Abdullah mati dalam keadaan kafir. Ali dinasabkan kepada bapaknya, Abu Thalib; Ali bin Abi Thalib. Padahal, Abu Thalib mati dalam keadaan kafir. Anas dinasabkan kepada bapaknya Malik; Anas bin Malik. Padahal, Malik mati dalam keadaan kafir. Masih banyak lagi dalil lainnya. {/slide} {slide=4. Cara Shalawat yang Benarclosed} Saat ini marak tersebar bacaan shalawat yang tidak ada dalilnya. Artikel berikut menjelaskan kapan seseorang disyariatkan membaca shalawat, tata cara shalawat yang benar, dan bacaan shalawat yang benar. Pertanyaan Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh, Ustadz. Terdapat bunyi hadis yang kurang lebih seperti berikut 1. Termasuk orang yang kikir, yaitu jika disebutkan namaku, ia tidak bersalawat untukku. 2. Jika engkau bersalawat kepadaku sekali maka engkau mendapatkan 10 kali lipatnya. Mohon dikoreksi jika saya salah. 3. Bersalawat 10 kali pada pagi hari dan 10 kali pada petang hari, maka ia berhak mendapatkan syafaatku di akhirat. Ustadz, nama nabi yang manakah yang jika nama tersebut dibacakan oleh seseorang maka kita harus bersalawat? Bagaimana cara bersalawatnya? Bagaimana lafal bacaan salawat yang paling singkat dan yang paling sempurna? Jazakumullahu khairan katsira semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan yang banyak. Herbono Utomo. Jawaban Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Pertama Nama Nabi shallallahu alaihi wa sallam, yang ketika nama tersebut disebut maka kita dianjurkan untuk membaca salawat, adalah semua nama dan gelar beliau, termasuk kun-yah beliau nama lain yang diawali dengan “Abu” atau “Ummu”. Seperti Nabi, Rasul, Rasulullah, Muhammad, Abul Qasim kun-yah beliau, Nabiyullah, atau yang lainnya. Kedua Cara salawat yang benar adalah dengan mengikuti cara Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Namun, ada beberapa keadaan yang menyebabkan bersalawat menjadi wajib atau sunnah, di antaranya a. Ketika tasyahud akhir wajib untuk bersalawat. b. Ketika dalam majelis berkumpulnya beberapa orang untuk mengobrol wajib untuk bersalawat, menurut sebagian ulama. c. Ketika hari Jumat dianjurkan memperbanyak salawat. d. Seusai mendengar azan dianjurkan untuk bersalawat. e. Ketika berdoa dianjurkan untuk mengawalinya atau mengakhirinya dengan salawat. Ketiga Lafal salawat, yang paling ringkas dan sesuai sunnah, disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, “Dari Ka’ab bin Ujrah radhiallahu anhu, bahwa para sahabat pernah bertanya, Wahai Rasulullah, kami telah memahami tata cara memberi salam kepada Anda, lalu bagaimana cara memberi salawat kepada Anda?’ Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Ucapkanlah, اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ’” Keterangan a. Salawat ini disebut dengan “salawat ibrahimiyah”. b. Ini adalah salawat terbaik karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang mengajarkannya sendiri kepada para sahabat. Allahu a’lam. {/slide} {slide=5. Tempat Roh Setelah Kematianclosed} Ternyata roh manusia tidak berada di satu tempat. Sebagian ulama menjelaskan ada 5 keadaan roh setelah kematian Pertanyaan Assalamu’ alaikum. Di mana roh ditempatkan setelah mati, apakah di langit, di surga dan neraka? Apakah ada di sekeliling kita? Apakah ia mempunyai hubungan dengan jasad yang ditanam di bumi? Makruz Sahlan makruze.********.com Jawaban Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Bismillah, wash-shalatu wassalamu ala Rasulillah. Pertama, kami ingatkan agar kita tidak disibukkan dengan pertanyaan yang “kurang bermanfaat” dalam kehidupan kita sehari-hari, karena ilmu semacam ini, baik kita ketahui maupun tidak kita ketahui, tidak memberikan banyak pengaruh bagi ibadah maupun amal kita. Salah satunya adalah pertanyaan tentang roh. Jika kita mengetahui keberadaan roh–apakah di jasad, di langit, atau di bumi–apakah kemudian kita akan menjadi semakin rajin beribadah, atau kita menjadi semakin takut kepada Allah? Jika yang ditanyakan “Apakah roh orang yang zalim juga disiksa?”, mungkin bisa kita katakan bahwa pertanyaan tersebut termasuk pertanyaan yang wajar karena, boleh jadi, jawaban atas pertanyaan tersebut bisa menambah ketakwaan kita. Namun, tentunya tidak bermanfaat jika pertanyaan tentang keberadaan roh ini terkait dengan pemahaman yang salah di masyarakat. Oleh karena itu, Allah mencela sikap orang Yahudi yang bertanya tentang roh, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Isra`, ayat 85. “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah “Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” Kedua, dari penjelasan di atas, bukan berarti bahwa para ulama tidak membahas masalah tempat roh setelah orangnya meninggal. Syeikh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar menjelaskan posisi roh setelah terpisah dari jasad dalam buku Al-Yaumul Akhir, hlm. 102, dengan rincian sebagai berikut a. Roh para nabi. Roh mereka berada di tempat tertinggi, bersama para malaikat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, pada detik-detik wafatnya, mengatakan, “Ar-Rafiiqul a’la kumpulkanlah aku bersama sahabat terbaik yang berada di atas.” b. Roh para syuhada. Roh mereka berada di tembolok burung-burung hijau di surga. Burung ini memiliki sarang yang menggantung di bawah Arsy, sebagaimana disebutkan dalam hadis sahih riwayat muslim. c. Roh orang mukmin yang saleh. Roh mereka berada di tembolok burung bukan burung berwarna hijau yang bergelantungan di pohon-pohon surga, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad yang dinilai sahih oleh Al-Albani. d. Roh ahli maksiat orang yang gemar bermaksiat. Roh mereka berada di tempat mereka mendapat siksaan. - Roh pezina berada di suatu lubang seperti tanur; bagian atasnya sempit, dan bagian bawahnya longgar. Dari bawah tanur ini dinyalakan api, kemudian mereka berlomba-lomba berebut naik ke atas. - Roh orang yang makan hasil riba berada di sungai darah; dia berenang, berusaha menepi. Ketika hampir sampai ke tepi, dia dilempari batu, kemudian dia berbalik lagi ke tengah. - Roh tukang bohong akan digantung, kemudian mulutnya dirobek sampai ke tengkuk. Semua ini disebutkan dalam hadis sahih yang diriwayatkan Bukhari. e. Roh orang kafir. Roh mereka disiksa di alam kubur, dengan siksaan yang pedih. Dia dipukul dengan gadha oleh sosok makhluk yang buta lagi tuli. Andaikan gadha itu dipukulkan ke gunung, niscaya gunung tersebut akan menjadi tanah. Ini, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat An-Nasa’i. Allahu a’lam. {/slide} {slide=6. Mengubur Baju Agar Suami Betah di Rumahclosed} Karena cintanya, seorang istri hendak mengubur baju suaminya di rumahnya. Tapi tahukah anda, perbuatan semacam ini bisa jadi termasuk kesyirikan. Pertanyaan Saudara saya, seorang perempuan, telah menikah. Lalu, ada orang dari pihak suaminya yang menyuruh agar dia mengubur baju supaya suaminya betah di rumah. Pertanyaannya adalah 1. Apakah hukum dari mengubur baju itu? 2. Apakah itu hanya sebuah siasat pelet? Hidayat badaxxx Jawaban Bismillah. Bapak Hidayat yang kami hormati, semoga Allah membimbing kita ke jalan yang lurus. Selanjutnya, ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan terkait masalah semacam ini. Pertama Ada sebuah kaidah dalam ilmu akidah yang disebutkan oleh para ulama. Kaidah itu menyatakan, “Menjadikan sesuatu sebagai sebab, dan pada hakikatnya itu bukan sebab, adalah sebuah syirik kecil.” Kedua “Sebab” itu ada dua macam Sebab syar’i, yaitu ketetapan bahwa sesuatu merupakan sebab, berdasarkan dalil dari Alquran dan Sunah, baik terbukti secara penelitian ilmiah maupun tidak. Contoh Ruqyah pengobatan dengan membaca Alquran bisa digunakan untuk mengobati orang yang sakit atau kesurupan jin, sebagaimana disebutkan dalam beberapa dalil. Dengan demikian, meyakini ruqyah sebagai sebab agar seseorang mendapat kesembuhan adalah keyakinan yang diperbolehkan, meskipun hal tersebut belum terbukti secara ilmiah. Sebab kauni sunnatullah, adalah ketetapan bahwa sesuatu merupakan sebab, berdasarkan hasil penelitian ilmiah. Misalnya Paracetamol menjadi sebab untuk menurunkan demam. Ketiga Bahwa semua sebab itu telah ditentukan oleh Allah, baik secara syar’i maupun kauni, dan tidak ada sebab lain, selain dua hal ini. Oleh karena itu, kita tidak boleh menganggap sesuatu sebagai sebab, padahal tidak ada dalilnya ATAU tidak terbukti secara penelitian ilmiah. Bahkan, ini termasuk syirik kecil. Keempat Terkait dengan kasus yang Bapak sampaikan. Mengubur baju diyakini sebagai sebab agar sang suami betah di rumah. Mari kita tinjau dengan dua premis di atas Apakah ada dalil bahwa “mengubur baju diyakini merupakan sebab betah di rumah?” Jawabannya Tidak ada dalilnya. Berarti, tindakan mengubur baju bukan sebab syar’i. Apakah ada penelitian ilmiah yang menjelaskn bahwa “mengubur baju merupakan sebab orangnya betah di rumah?” Saya yakin, tidak ada satupun penelitian yang menyatakan hal tersebut. Ini menunjukkan bahwa sikap itu bukan sebab kauni. Mengingat kasus ini tidak memenuhi dua kriteria di atas maka dapat dsimpulkan bahwa mengubur baju BUKANLAH SEBAB agar orang betah di rumah. Dengan demikian, meyakini bahwa “mengubur baju merupakan sebab orangnya betah di rumah” adalah keyakinan yang tidak benar, bahkan bisa termasuk syirik kecil. Allahu a’lam.{/slide} {slide=7. Hikmah Membunuh Cecakclosed} Diantara sunah Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah membunuh cicak. Ada apa dengan cicak? Apa hikmah dibalik anjuran membunuh cicak? Pertanyaan Assalamu ’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz, Saya belum memahami hikmah perintah membunuh cicak jika membaca riwayat berikut Diriwayatkan dari Imam Ahmad, “Bahwasanya ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api maka mulailah semua hewan melata berusaha memadamkannya, kecuali cicak, karena sesungguhnya cicak itu mengembus-embus api yang membakar Ibrahim.” Imam Ahmad, 6217 Cicak yang mengembus agar api semakin membesar terjadi pada masa Nabi Ibrahim. Apakah cicak termasuk hewan terkutuk sehingga ia tetap harus dibunuh hingga akhir zaman? Bukankah cicak mengurangi populasi nyamuk? Jazakumullah khairan katsira semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan yang banyak. Jawaban Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Bismillah …. Pertama Terdapat banyak dalil yang memerintahkan kita untuk membunuh cicak, di antaranya Dari Ummu Syarik radhiallahu anha; Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau menyatakan, “Dahulu, cicak yang meniup dan memperbesar api yang membakar Ibrahim.” HR. Muttafaq alaih. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu; Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang membunuh cicak dengan sekali bantingan maka ia mendapat pahala sekian. Siapa saja yang membunuhnya dengan dua kali bantingan maka ia mendapat pahala sekian kurang dari yang pertama, ….” HR. Muslim. Dalam riwayat Muslim; dari Sa’ad, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak, dan beliau menyebut cicak sebagai hewan fasiq pengganggu. Semua riwayat di atas menunjukkan bahwa membunuh cicak hukumnya sunnah, tanpa pengecualian. Kedua Sikap yang tepat dalam memahami perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah sikap “sami’na wa atha’na” tunduk dan patuh sepenuhnya dengan berusaha mengamalkan sebisanya. Demikianlah yang dicontohkan oleh para sahabat radhiallahu anhum, padahal mereka adalah manusia yang jauh lebih bertakwa dan lebih berkasih sayang terhadap binatang, daripada kita. Di antara bagian dari sikap tunduk dan patuh sepenuhnya adalah menerima setiap perintah tanpa menanyakan hikmahnya. Dalam riwayat-riwayat di atas, tidak kita jumpai pertanyaan sahabat tentang hikmah diperintahkannya membunuh cicak. Mereka juga tidak mempertanyakan status cicak zaman Ibrahim jika dibandingkan dengan cicak sekarang. Jika dibandingkan antara mereka dengan kita, siapakah yang lebih menyayangi binatang? Ketiga Penjelasan di atas tidaklah menunjukkan bahwa perintah membunuh cicak tersebut tidak ada hikmahnya. Semua perintah dan larangan Allah ada hikmahnya. Hanya saja, ada hikmah yang zahir, sehingga bisa diketahui banyak orang, dan ada hikmah yang tidak diketahui banyak orang. Adapun terkait hikmah membunuh cicak, disebutkan oleh beberapa ulama sebagai berikut Imam An-Nawawi menjelaskan, “Para ulama sepakat bahwa cicak termasuk hewan kecil yang mengganggu.” Syarh Shahih Muslim, 14236 Al-Munawi mengatakan, “Allah memerintahkan untuk membunuh cicak karena cicak memiliki sifat yang jelek, sementara dulu, dia meniup api Ibrahim sehingga api itu menjadi besar.” Faidhul Qadir, 6193 Keempat Hikmah yang disebutkan di atas, hanya sebatas untuk semakin memotivasi kita dalam beramal, bukan sebagai dasar beramal, karena dasar kita beramal adalah perintah yang ada pada dalil dan bukan hikmah perintah tersebut. Baik kita tahu hikmahnya maupun tidak. Kelima Segala sesuatu memiliki manfaat dan madarat. Kita–yang pandangannya terbatas– akan menganggap bahwa cicak memiliki beberapa manfaat yang lebih besar daripada madaratnya. Namun bagi Allah–Dzat yang pandangan-Nya sempurna–hal tersebut menjadi lain. Allah menganggap madarat cicak lebih besar dibandingkan manfaatnya. Karena itu, Allah memerintahkan untuk membunuhnya. Siapa yang bisa dijadikan acuan pandangan manusia yang serba kurang dan terbatas ataukah pandangan Allah yang sempurna? Keenam Manakah yang lebih penting, antara mengamalkan perintah syariat atau melestarikan hewan namun tidak sesuai dengan perintah syariat? Orang yang kenal agama akan mengatakan, “Mengamalkan perintah syariat itu lebih penting. Jangankan, hanya sebatas cicak, bila perlu, harta, tenaga, dan jiwa kita korbankan demi melaksanakan perintah jihad, meskipun itu adalah jihad yang sunnah.” Semoga perenungan ini bisa menjadi acuan bagi kita untuk tunduk dan patuh pada aturan syariat Allah. Allahu a’lam. {/slide} Kumupulan artikel dari
25Juni 2020 - Updated on 26 Juni 2020. 0. Islam berakar kata dari "aslama", "yuslimu", "islaaman" yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total Read more. Aqidah.
Berikut ini adalah tanya jawab seputar masalah akidah, bersama Syaikh Muhammad bin Sulaiman At-Tamimi Makna “Rabb”?JawabMaknanya adalah Penguasa, Yang Berhak Disembah, Yang Mengatur, dan hanya Dia yang berhak diibadahi.***Apakah Perbedaan Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah?JawabTauhid rububiyah mengesakan Allah terkait perbuatan Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti mencipta, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, menurunkan hujan, menumbuhkan tetumbuhan, dan mengatur segala uluhiyah mengesakan Allah terkait perbuatan seorang hamba kepada Rabb-nya, seperti berdoa, khauf takut, raja’ berharap, tawakal, inabah taubat, raghbah berharap, rahbah takut, nadzar, istighatsah berdoa ketika dilanda kesulitan, dan jenis lain dari ragam ibadah.***Untuk apakah Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Muhammad shallallahu alaihi wa sallam?JawabUntuk mengajak para hamba agar beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata–tiada sekutu bagi-Nya–serta agar mereka tidak menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sesembahan melarang peribadatan kepada sesama makhluk, seperti malaikat, para nabi, orang saleh, batu, dan أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Aku, maka sembahlah Aku.” Al-Anbiya25وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul untuk tiap umat agar menyerukan, Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu’….” An-Nahl36وَاسْأَلْ مَنْ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رُّسُلِنَا أَجَعَلْنَا مِن دُونِ الرَّحْمَنِ آلِهَةً يُعْبَدُونَ“Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelummu, Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?’” Az-Zukhruf45وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Adz-Dzariyat56Dengan demikian, bisa diketahui bahwa tujuan Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk-Nya adalah supaya mereka beribadah dan bertauhid kepada-Nya. Lalu Dia mengutus rasul-rasul kepada para hamba-Nya agar mereka memerintahkan hal itu.***Apakah perkara terpenting yang Allah perintahkan? Apa pula perkara terpenting yang Allah larang?JawabPerkara terpenting yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan adalah mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam beribadah terbesar yang Allah Subhanahu wa Ta’ala peringatkan adalah syirik, yaitu menyeru dzat lain bersama Allah Subhanahu wa Ta’ala atau menyerahkan sebagian macam ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Barang siapa yang menyerahkan satu bentuk ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala berarti dia telah menjadikannya sesembahan dan dia telah menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan selain-Nya, atau menujukan sebagian dari macam-macam ibadah tersebut kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.***Apakah makna “al-urwatul wutsqa” tali yang sangat kuat?JawabMaknanya adalah “la ilaha illallah”.La ilaha nafi; menunjukkan penolakan terhadap seluruh sesembahan selain itsbat; menunjukkan penetapan bahwa seluruh ibadah hanya berhak untuk Allah.***Perbuatan apakah yang paling utama sesudah mengucap dua kalimat syahadat?JawabYang paling utama adalah mendirikan shalat lima shalat yang terpenting masuk dalam hati; tanpa perlu dilafalkan dengan lisan, red..Rukun-rukun shalatBerdiri apabila surat dari di atas tujuh anggota badan dahi, kedua telapak tangan, jari-jemari kaki kanan dan kaki kiri, hidung, serta bibir.Bangkit dari di antara dua melaksanakan dengan tenang dalam semua rukun tasyahud kepada Nabi shalallahu alaihi wa dalam shalatSemua takbir selain takbiratul “subhana rabbiyal azhim” atau doa-rukuk lainnya, red. ketika “sami’allahu li man hamidah” bagi imam dan orang yang shalat “rabbana wa lakal hamdu” bagi imam, makmum, dan orang yang shalat “subhana rabbiyal a’la” atau doa-sujud lainnya, red. ketika “rabbighfirli” ketika duduk di antara dua ketika tasyahud selain perincian di atas maka hal tersebut adalah sunnah, baik berupa ucapan maupun perbuatan.***Apa kewajibanku jika Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan suatu perkara kepadaku?Jawab untuk hal yang disyariatkan tersebut dengan ikhlas dan benar sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, red..Berhati-hati terhadap segala hal yang dapat membatalkan amalan di atasnya.***Manakah yang lebih utama orang miskin yang bersabar atau orang kaya yang bersyukur?JawabAdapun perihal si kaya dan si miskin serta orang yang bersabar dan orang yang bersyukur, keduanya termasuk kaum mukminin yang paling utama. Yang paling afdal di antara keduanya adalah yang paling bertakwa kepada أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ“Orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kalian.” Al-Hujurat13***Tuliskanlah nasihat untukku!JawabPertama kali yang aku nasihatkan kepadamu adalah hendaknya engkau memperhatikan segala ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari sisi Allah Tabaraka wa Ta’ala. Sesungguhnya beliau shallallahu alaihi wa sallam membawa dari sisi Allah Subhananu wa Ta’ala segala sesuatu yang dibutuhkan ada sesuatu pun yang bisa mendekatkan diri mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan surga-Nya, melainkan telah beliau shallallahu alaihi wa sallam perintahkan. Tidak pula ada sesuatu pun yang bisa menjauhkan mereka dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, kecuali beliau shallallahu alaihi wa sallam telah melarang mereka Subhanahu wa Ta’ala telah menegakkan hujjah kepada makhluk-Nya hingga hari kiamat. Jadi, tidak ada alasan lagi bagi seorang pun di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sesudah diutusnya Muhammad shalallahu alaih wa Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang beliau shalallahu alaih wa sallam dan para rasul,إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِن بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأَسْبَاطِ وَعِيسَى وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُوراً“Sesungguhnya Kami telah memberi wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberi wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah memberi wahyu pula kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Kami juga memberikan Zabur kepada Daud.” An-Nisa’165Hingga firman-Nya,لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزاً حَكِيماً“… Agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” An-Nisa’165**Diringkas dari buku 50 Soal Jawab Seputar Aqidah Judul Asli Dalailut Tauhid, karya Muhammad bin Sulaiman At-Tamimi. Pustaka Al-Minhaj, Jawa Tengah.* Penyuntingan oleh redaksi
Haditstentang Fadhilah Membaca Yasin di Malam Hari. Zaman Now, Prediksi Nabi yang Menjadi Kenyataan Asy'ariyah adalah madzhab aqidah Islam yang paling dominan di Salaf dan Tafwidh. AQIDAH December 10, 2020. Oleh: Ustadz Farid Nu'man Hasan hafizhahullah Makna at Tafwidh - التفويض Materi Keislaman dan Tanya Jawab Syariah
Contoh Soal Ulangan Akidah Akhlak Tentang Perilaku Riya’ Takabbur, Nifaq, Fasiq, dan Hasad Kelas 10 Aliyah I. Berilah tanda silang X pada jawaban yang paling tepat! 1. Pada dasarnya yang dimaksud dengan riya’ adalah ... a. beribadah ingin dilihat orang lain b. beribadah ingin didengar orang lain c. beribadah ingin mendapat bonus d. beribadah kepada selain Allah Swt. e. beribadah ingin dianggap hebat 2. Apabila seseorang beribadah bercampur antara ikhlas karena Allah Swt. dan karena ingin dipuji oleh manusia, maka hal tersebut termasuk ... a. riya’ kholiṣ b. riya’ amm c. riya’ khoṣ d. riya’ jali e. riya’ syirik 3. Riya’ dapat muncul pada diri seseorang ketika ... a. sedang beribadah b. setelah beribadah c. merencanakan untuk beribadah d. sebelum atau setelah beribadah e. mendapat pujian seseorang 4. Sikap menolak kebenaran dan merendahkan orang lain merupakan definisi dari ... a. riya’ b. hasad c. takabur d. fasiq e. nifak 5. Di antara hal yang dapat menyebabkan seseorang berlaku takabur antara lain ... a. selalu memandang rendah orang lain b. beribadah dan berbuat baik karena ingin dilihat orang lain c. beribadah dan berbuat baik karena ingin dipuji orang lain d. beribadah dan berbuat baik karena ingin didengar orang lain e. tidak merasa senang melihat keberhasilan orang lain 6. Mahluk Allah Swt. yang diusir dari surga karena kesombongannya adalah .... a. malaikat b. iblis c. setan d. Adam e. jin 7. Nifaq berasal dari kata an-nafaqa yang artinya ... a. lubang durjana b. dua macam lubang c. lubang haram d. lubang tempat sembunyi e. lubang hewan 8. Mendustakan Rasulullah Saw. Termasuk nifaq ... a. 'amali b. jismi c. i’tiqodi d. sukuti e. khos 9. Merasa tidak senang atas nikamat Allah Swt. yang telah diberikan kepada orang lain merupakan definisi dari ... a. riya’ b. hasad c. takabur d. fasiq e. nifaq 10. Di antara bahaya atau akibat negatif daripada sifat hasad adalah .... a. hasad dapat melahap kebaikan seseorang sebagaimana api melahap kayu b. orang yang hasut tidak akan diterima amalnya c. tidak mau melaksanakan perintah Allah Swt. karena hatinya telah tertutup kebencian d. menganggap dirinya paling segala-galanya e. tidak percaya dengan janji Allah Swt. dan Rasul-Nya II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan jelas ! 1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang a. Riya’ b. Nifaq 2. Jelaskan pengertian riya menurut jumhur ulama! 3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam nifaq! 4. Jelaskan pengertian hasad menurut bahasa dan istilah ? 5. Jelaskan hikmah menghindari riya’, hasad, nifaq serta buatlah contohnya! Terima Kasih Atas Kunjungannya. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
dalil‘aqli akal yang benar akan sesuai dengan dalil. bab 1 aqidah akhlak x scribd com. aqidah ibadah dan akhlaq vita may lestari academia edu. download ensiklopedia islam buku pintar islam 10 jilid. silabus akidah akhlak kelas vii mts agustus 2014. makalah hubungan aqidah syariah dan akhlak. rohali dalil tentang aqidah ronamasambojo
YOGYAKARTA — Dalam agama Islam, syariah, akidah, dan akhlah adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Syariah seringkali berkaitan dengan persoalan-persoalan amaliyah praktis. Akidah menyangkut persoalan-persoalan non-amaliyah tetapi bekerja dalam hati setiap jiwa. Sementara akhlak bertautan dengan perilaku budi dalam kehidupan sehari-hari baik kepada Allah maupun kepada manusia. “Dari ketiga ini, syariah itu relatif sering disebut dengan islam. kemudian akidah disebut dengan iman. Dan akhlak seringkali disebut dimensi ihsan. Ini persis dengan hadis Jibril ketika datang menyampaikan wahyu kepada Rasulullah,” terang Faturrahman Kamal dalam acara Baitul Arqom UAD 2021 pada Senin 8/2. Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini kemudian menerangkan tentang akidah. Menurutnya, akidah adalah akad atau ikatan yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di dalam lubuk hati sebagai ketetapan yang penuh keyakinan dengan tanpa keraguan kepada Allah dan tidak dapat beralih dari pada-Nya. “Seseorang untuk menyatakan kebenaran atas apa yang ia ucapkan, maka seringkali dia harus menyampaikan sumpah secara verbal. Kata akidah berasal dari akad yang berarti perjanjian dengan sangat kuat, bahkan dilengkapi dengan kata sumpah,” terang Kamal. Dimensi akidah pada diri seseorang harus diperkuat dengan amalan-amalan ibadah seperti salat, zakat, puasa, dan lain sebagainya. Tidak cukup melaksanakan amalan wajib sehari-hari, perilaku seorang muslim juga harus berbudi pekerti, berakhlak mulia, dan tidak melakukan dosa-dosa. “Ini adalah hubungan yang luarbiasa, keimanan kita kepada Allah yang termanifestasi di dalam kehidupan dan lingkungan kita,” ujar dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini. Dengan demikian, kata Kamal, Islam merupakan agama paripurna. Di dalamnya, memuat pengaturan hubungan vertikal yaitu manusia dan Allah dan horizontal yaitu sesama manusia dan alam secara sistematis. Kamal berharap peserta Darul Arqam ini menjadi seorang muslim sampai tingkat ihsan. Hits 597
. 85 8 179 316 295 472 70 142
pertanyaan tentang aqidah syariah dan akhlak